Salah
satu materi pelajaran atau mata kuliah yang paling dibenci sebagian
besar pelajar atau mahasiswa adalah belajar fisika. Bagi siswa atau
mahasiswa tidak akan terlepas dari belajar fisika kecuali dia tidak
mengambil jurusan eksak. Namun perlu diingat bahwa jurusan eksak
merupakan langkah awal untuk memasuki dunia ilmiah. Dunia untuk memahami
rahasia alam. Jadi untuk memahami kehidupan dan segala yang berkaitan
di dalamnya tidak terlepas dari ilmu fisika.
Siapakah
yang pertama sekali memulai fisika, tidak seorangpun tahu. Dari ribuan
bahkan ratusan juta tahun yang lalu fisika sudah dipelajari orang.
Terbukti dari banyaknya ahli fisika di seluruh jagat raya ini. Tokoh
fisika yang sangat berpengaruh dalam mengubah dunia misalnya Galileo
Galilei yang dilahirkan pada tanggal 15 Januari 1564 di kota Pisa,
Italia. Temuannya yang paling fenomenal adalah teleskop. Galileo
dianggap sebagai salah satu penyumbang terbesar bagi dunia sains modern.
Demikian juga Albert Einstein yang dilahirkan di Ulm, Wurttemberg,
Jerman pada tanggal 14 Maret 1879. Ia adalah ahli fisika teori terbesar
abad ke-20, seorang doktor, guru besar, pengarang, penemu teori
relativitas khusus dan teori relativitas umum yang dirumuskan dalam
persamaan matematisnya yang sangat terkenal E = mc2.
Bagi
sebagian besar masih mungkin bertanya : apa tujuan kita belajar fisika?
Pertanyaan tersebut wajar bagi orang pemula yang baru masuk belajar
fisika. Perlu diketahui bahwa tujuan kita belajar fisika memang sangat
banyak sekali tergantung ke arah mana kita mendalaminya. Karena fisika
itu sendiri cukup luas cakupannya. Pertama belajar merupakan suatu upaya
untuk tahu, faham dan mengerti dari yang belum tahu. Nah setelah itu
kita mungkin mengarah ke sejumlah pilihannya untuk apa sejumlah
pengetahuan itu dan cara kerja ilmu fisika itu kita gunakan.
Secara sederhana tujuan kita belajar fisika adalah :
- Untuk memahami ilmu fisika sesuai kedalaman mata pelajaran atau mata kuliah.
- Untuk bisa berkarya dan berinovasi bagi ilmu fisika seperti melakukan penelitian.
- Untuk bisa menerapkan fisika dan mengimplementasikan ke bidang lain.
- Untuk menjadi guru fisika atau dosen fisika.
a. Untuk memahami ilmu fisika sesuai kedalaman mata pelajaran atau mata kuliah.
Sebagai
pelajar yang mempelajari fisika tentu agar bisa memahami kompetensi
yang dimuat dalam standar isi sehingga jika menghadapi ulangan dan ujian
akhir mendapat nilai tinggi. Bagi mahasiswa yang mengambil mata kuliah
fisika atau yang terkait dengan fisika tentu agar bisa memahami materi
yang termuat dalam sistem kredit semester sehingga setelah ujian
semester mendapat nilai A atau B.
b. Untuk bisa berkarya dan berinovasi bagi ilmu fisika seperti melakukan penelitian.
Ilmu
fisika yang kita pelajari merupa-kan hasil kerja sama para
pengembangnya di seluruh dunia. Siapa saja, di mana saja, dan kapan
saja, seorang pecinta fisika boleh menyumbangkan sesuatu bagi ilmu ini.
Ada yang menyumbang dalam bentuk penemuan gejala atau peri laku alam
baru, ada yang menyumbang gagasan untuk lebih mema-hami keterkaitan
antara rangkaian gelaja dan atau perilaku alam yang sudah diketahui,
bahkan ada pula yang berspekulasi meramal-kan gejala atau perilaku alam
yang baru berdasarkan penalaran lebih lanjut dari gaga-san yang telah
teruji kebenarannya.
Berkarya untuk ilmu fisika menuntut kita untuk selalu mengetahui apa
saja yang sampai kini sudah disumbangkan oleh para pengembang fisika
lainnya, yang berdomisili terserak di seluruh penjuru dunia. Kita harus
punya saluran komunikasi yang dapat memberikan informasi mutakhir.
Komu-nikasi terbaik tentunya terjadi kalau kita sendiri dapat berada
bersama dengan tokoh-tokoh pegembang utama, yang lazimnya bermukim di
pusat-pusat pengembangan yang sudah membuktikan keunggulan prestasinya.
Komunikasi langsung dengan pengembang fisika memungkinkan kita untuk
berdiskusi timbal balik, medengar dari tangan pertama suka duka
pergumulan dalam menjelajahi penelitian fisika. Jangan lupa, apa yang
muncul di jurnal fisika adalah himpunan sejarah sukses (success story),
tidak memuat informasi tentang jalur-jalur penelitian yang sudah cukup
lama digarap tetapi tetap buntu.
Kekayaan ilmu fisika saat ini sudah begitu besarnya, sehingga rasanya
mustahil bagi seseorang untuk dapat menampung seluruh ilmu itu di dalam
benaknya. Seorang pengembang cukup puas dengan hanya mengikuti satu atau
beberapa jalur perkembangan fisika. Pada dasarnya, fisika adalah ilmu
yang kebenarannya dihakimi oleh pengamatan.
Suasana berkarya akan menjadi semarak apabila peralatan yang sanggup
mengungkap aspek-aspek fisika yang digarap itu terdapat ditempat yang
sama. Dengan kata lain, diperlukan fasilitas dan tenaga yang memudahkan
interaksi antara eksperimen dan teori yang dapat digarap ditempat yang
sama.
c. Untuk bisa menerapkan fisika dan mengimplementasikan ke bidang lain.
Pengetahuan
tentang gejala dan perilaku alam yang dihimpun dalam ilmu fisika telah
banyak digunakan untuk mem-bantu profesi lain, seperti profesi di bidang
rekayasa, pertanian, dan kedokteran. Fisika sering dimasukkan dalam
katagori ilmu dasar. Maksudnya, untuk dapat menjadi dokter, insinyur
diperlukan sejumlah penge-tahuan fisika sebagai basis pemahaman ilmu
yang berkaitan dengan profesinya. Ilmu yang berkaitan dengan profesi
tersebut berkem-bang tarus. Misalnya, ilmu kedokteran telah menerapkan
cara pengobatan dengan radiasi, berkas laser digunakan untuk pembedahan.
Pengetahuan fisika yang diperlukan untuk menangani hal ini jelas bukan
lagi apa yang dulu disebut fisika dasar. Artinya diperlukan
tenaga-tenaga yang sudah jauh belajar tentang fisika ilmu fisika.
Keakraban ilmu fisika dengan profesi di bidang rekayasa tentunya jauh
lebih dalam lagi. Tengok saja apa yang terjadi setelah prinsip laser
ditemukan oleh ilmu fisika beberapa tahun beselang. Produk-produk
teknologi baru yang menggunakan laser bermunculan, seperti: alat
pemotong baja, pengarah dalam pemetaan, kaset vidio dan audio, printers,
dst.
d. Untuk menjadi guru fisika atau dosen fisika.
Guru
merupakan penyambung untuk mewariskan ilmu dari satu generasi ke
generasi berikutnya. Ia memang bukan pembuat ilmu, tetapi ia dituntut
untuk tahu benar tentang ilmu yang ingin dipindah tangankan ke generasi
muda. Sebab jika tidak, kita khawatir bahwa yang diwariskan adalah
hal-hal yang keliru sehingga arti pewarisan itu menjadi tidak bermakna.
Di samping memiliki pengetahuan yang benar tentang ilmu fisika, iapun
perlu memperlajari teknik komunikasi. Sebaiknya teknik komu-nikasi tidak
hanya satu corak, sebab yang belajar fisika adalah orang-orang yang
bermacam-macam pembawaannya. Pengem-bangan alternatif teknik komunikasi
maru-pakan bagian dari kehidupan profesinya sebagai guru fisika.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar