Rabu, 22 Mei 2013

problem solving


Pernah merasa ga?kita seperti menghadapi masalah yang itu-itu ajh, rasanya masalah itu seperti berputar –putar di hal yang sama.. menurut saya setiap orang pasti pernah merasakannya, awas lo jangan sampai di biarkan karena hal ini jika di biarkan berlarut-larut akan menimbulkan gangguan kejiwaan, salah satu ciri orang yang sehat secara kejiwaan biasanya mereka lebih peka atau mampu mengtasi masalah yang ada dalam dirinya, karena kebanyakan dari kita adalah bisa memecahankan masalah orang lain, sedangkan memecahkan masalahnya tidak bisa. Kuncinya  “Jika seseorang sudah mampu memecahkan masalah yang ada di dalam dirinya terlebih dahulu maka kemungkinan orang tersebut akan terhindar dari strez dan defresi” .
Nah Kemampuan mememecahan masalah ini yang harus kita miliki, karena seperti yang sudah di jelaskan tadi hal ini sangat berkaitan erat dengan kesehatan jiwa kita dan kesehatan jiwa erat  pula kaitannya dengan ketenangan jiwa kita loh. Dan dalam ajaran Islam sebenarnya pemecahan masalah itu sudah di jelaskan dalam Al-Qur’an, sedikit shering yu..
1. Menyakini bahwa masalah itu sebenranya adalah cara Tuhan untuk menguji hambanya, kenapa manusia di uji?karena Tuhan ingin tahu sampai dimana kadar keimanan kita. Lalu setelah di uji maka akan muncul di dalam diri kita sebuah kesadaran bahnya diri kita adalah hamba yang lemah tanpa pertolongannya. Tuhan tidak pernah memberikan masalah kepada hambanya tanpa dia memberikan solusinya.
2. Kita harus  tahu apa yang menyebabkan masalah itu terjadi, sejak kapan munculnya dan kenapa bisa terjadi?jika sudah tahu permasalahannya, apakah kita akan menganggap masalah itu besar atau kecil tergantung kita loh sebenarnya, dan kita sadar bahwa hidup itu pilihan.
3. Hal yang sering saya lakukan adalah menuliskan masalah yang sedang saya hadapi, dan jika di kira masalah itu sulit di selesaikan terkadang saya tidak memfokuskan diri terhadap masalh yang sedang di hadapi atau sering saya sebut proses pengalihan diri dan melakukan kesibukan yang lain..saya menempelkan kata-kata yang memotifasi diri di dinding kamar saya, jadi ketika saya sedang di hadapi kepada permasalahn saya selalu di sadarkan dengan tulisan itu dan ini menurut saya sangat penting.
4. Ketika kita sudah memilih untuk memecahkan masalah, laksanakan dan konsisten
5. Menanamkan “Kesadaran diri” dengan memperbaiki diri kita, karena jika kita memfokuskan kepada masalah kita, masalah bukan malah selesai, akan tetapi akan tambah rumit. Fokuslah ke dalam diri, ini lebih kepada intropeksi, dan menyadari bahwa hidup itu adalah fokus menempuh perjalanan spiritual bukan pada masalahnya (Pasrah Total) “Barang siapa focus terhadapa materi atau masalah, maka Allah akan terus menguji kita dengan hal itu. Dan jika kita sudah perasa optimal dengan apa yang kita lakuakn saya yakin penyesalan itu tidak akan datang.
Hidup bagi saya adalah sebuah penerimaan, apapun yang Tuhan berikan baik itu rasa sakit, atau masalah yang bertubi-tubi saya yakin itu adalah yang terbaik, karena sering kali kita melihat benang yang kusut berantakan di hadapan kita padahal dari benang yang kusut itu sebenarnya Tuhan  sedang merajut lukisan yang indah..dan kesadaran diri kitalah yang harus di munculkan bahwa kehidupan baik itu bukan baik menurut apa yang kita lihat, tapi menurut ketentuan.Nya..duh sebenarnya tulisan ini sama seperti menampar saya. Kita sering merintih bahwa yang apa yang inginkan itu adalah yang terbaik, padahal apakah kita tahu tentang kisah nabi Musa yang bertemu dengan Zulkarnai (Kisah ini di ceritanakn dalam Al-Quran Surat Al-Kahf ayat 66:82)  sedikit menyimpulkan bahwa kita tak pernah Tahu Rahasia Tuhan, dan Tuhan tak pernah menyuruh kita untuk memikirkan masalah yang kita hadapi sampai kita penat Tuhan hanya menyuruh kita shalat dengan khusyu dan sabar itulah kiranya yang harus kita lakukan. Barang siapa yang merasa cukup maka Allah akan mencukupinya dan barang siapa yang sabar Allah akan membuatnya sabar, seseorang tidak di beri suatu pemberian yang lebih baik dan lebih luas daripada kesabaran (HR. Muslim)
Kata-kata yang sering saya ingat adalah”Belum di bilang sabar klo masih ada batas dan belum di bilang ikhlas, klo masih ada rasa sakit”
*tapi ini hanya pandangan dan penilan saya, ketika saya di hadapkan kepada masalah, hanya sedikit ingin shering saja, smoga bisa saling mengingatkan…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar