Jumat, 22 Mei 2015

MOTIVASI



 
Apa itu motivasi? Untuk menjelaskan hal ini kita dituntut untuk dapat memahami apa yang dikatakan motivasi dan yang bukan motivasi. Kebanyakan orang keliru dalam memahami arti kata motivasi yang sebenarnya dan menganggap motivasi itu adalah sifat pribadi, dan mengartikan bahwa  ada orang yang memiliki dan ada orang yang tidak memiliki motivasi. Seperti contoh dalam dunia pendidikan, apabila ada siswa yang tidak termotivasi, maka dianggap sebagai siswa yang malas. Pengetahuan kita terhadap motivasi, mengarahkan kita pada pemikiran apa yang memotivasi orang, bukan pada apakah seseorang termotivasi. Pada proses pembelajaran, terkadang kita menemukan ada siswa yang malas belajar dan ada yang tidak, ada siswa yang memiliki prestasi yang tinggi dan ada pula  yang sebaliknya. Motivasi sendiri berarti suatu  kekuatan yang mendorong seseorang untuk melakukan suatu kegiatan. Motif itu bersifat potensial dan aktualisasinya adalah motivasi. Motivasi sangat berarti besar pada diri seseorang dan pencapaian prestasinya.
Menurut teori, “Motivasi adalah suatu tenaga atau faktor yang terdapat dalam diri manusia yang menimbulkan, mengarahkan dan mengorganisasikan tingkah lakunya”  (Handoko, 200:259). Dapat dikatakan, motivasi adalah kejiwaan yang mendorong, mengaktifkan, atau menggerakan, dan motif itulah yang kelak mengarahkan dan menyalurkan perilaku, sikap dan tindakan seseorang yang selalu dikaitkan dengan pencapaian tujuan baik tujuan organisasi maupun tujuan masing-masing anggota. Kebutuhan timbul dalam diri seseorang jika dirasakan adanya kekurangan, ketidakseimbangan antara apa yang dimiliki dengan apa yang seyogyanya, baik dalam arti fisiologis maupun dalam arti psikologis. Motivasi merupakan kebutuhan bathiniah setiap orang, terutama bagi peserta didik yang mayoritasnya berusia muda. Pada kenyataannya dalam dunia pendidikan, kebanyakan pendidik mengabaikan sesuatu yang dinamakan motivasi. Sedikit pujian saja sangat berarti bagi siswa untuk mendorong semangat belajarnya, dengan begitu secara tidak langsung, guru telah memotivasi anak didiknya. Siapapun butuh dorongan jiwa untuk melakukan sesuatu agar tujuan tercapai dengan maksimal. Untuk meningkatkan semangat belajar siswa dalam mencapai kesuksesan, maka dalam makalah iniakan diuraikan makna dari motivasi itu sendiri dan seberapakah penting motivasi dalam diri seseorang serta kehidupannya.


Pengertian Motivasi
Kata motivasi berasal dari bahasa latin movere, yang berarti menimbulkan pergerakan. Motivasi adalah suatu perubahan energi dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. (Mr. Donald : 1950).
Motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi perbuatan / tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan / keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah lakunya untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan. (Drs. Moh. Uzer Usman : 2000)
Motivasi adalah kekuatan tersembunyi di dalam diri kita yang mendorong kita untuk berkelakuan dan bertindak dengan cara yang khas (Davies, Ivor K : 1986). Motivasi adalah usaha – usaha untuk menyediakan kondisi – kondisi sehingga anak itu mau melakukan sesuatu (Prof. Drs. Nasution : 1995)
Robbins dan Judge (2007) mendefinisikan motivasi sebagai proses yang menjelaskan intensitas, arah dan ketekunan usaha untuk mencapai suatu tujuan.Samsudin (2005) memberikan pengertian motivasi sebagai proses mempengaruhi atau mendorong dari luar terhadap seseorang atau kelompok kerja agar mereka mau melaksanakan sesuatu yang telah ditetapkan. Motivasi juga dapat diartikan sebagai dorongan (driving force) dimaksudkan sebagai desakan yang alami untuk memuaskan dan memperahankan kehidupan.
Mangkunegara (2005,61) menyatakan : “motivasi terbentuk dari sikap (attitude) karyawan dalam menghadapi situasi kerja di perusahaan (situation). Motivasi merupakan kondisi atau energi yang menggerakkan diri karyawan yang terarah atau tertuju untuk mencapai tujuan organisasi perusahaan. Sikap mental karyawan yang pro dan positif terhadap situasi kerja itulah yang memperkuat motivasi kerjanya untuk mencapai kinerja maksimal”.
Sementara motif ialah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk bertindak melakukan sesuatu. Atau seperti dikatakan oleh Sartain dalam bukunya Psychology Understnding of Human Behavior : motif adalah suatu pernyataan yang kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku/perbuatan ke suatu tujuan atau perangsang. Memang pengertian motif dan motivasi keduanya sukar dibedakan secara tegas. Dalam konteks uraian terdahulu dapat dijelaskan bahwa motif menunjukan suatu dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang yang menyebabkan orang tersebut mau bertindak melakukan sesuatu. Sedangkan motivasi adalah “pendorongan” :suatu usaha yang disadari untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang agar ia tergerak hatinya untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu.
Kesulitan dalam mendefinisikan arti motivasi seperti dikatakan oleh Atkinson dalam bukunya, An Introduction to Motivation adalah karena istilah itu tidak memilikia arti yang tetap di dalam psikologi kontemporer. Itulah pula sebabnya, maka seperti telah dikemukakan Sartain,  menggunakan kata motive untuk pengertian yang sama.
 

Teori-Teori Motivasi
Seberapa kuat motivasi yang dimiliki individu akan banyak menentukan terhadap kualitas perilaku yang ditampilkannya, baik dalam konteks belajar, bekerja maupun dalam kehidupan lainnya.. Kajian tentang motivasi telah sejak lama memiliki daya tarik tersendiri bagi kalangan pendidik, manajer, dan peneliti, terutama dikaitkan dengan kepentingan upaya pencapaian kinerja (prestasi) seseorang. Dalam konteks studi psikologi, Abin Syamsuddin Makmun (2003) mengemukakan bahwa untuk memahami motivasi individu dapat dilihat dari beberapa indikator, diantaranya:
1.      Durasi kegiatan
2.      Frekuensi kegiatan
3.      Persistensi pada kegiatan
4.      Ketabahan, keuletan dan kemampuan dalam mengahadapi rintangan dan kesulitan
5.      Devosi dan pengorbanan untuk mencapai tujuan
6.      Tingkat aspirasi yang hendak dicapai dengan kegiatan yang dilakukan
7.      Tingkat kualifikasi prestasi atau produk (out put) yang dicapai dari kegiatan yang dilakukan
8.      Arah sikap terhadap sasaran kegiatan

Untuk memahami tentang motivasi, kita akan bertemu dengan beberapa teori tentang motivasi, antara lain :


1. Teori Hierarki Kebutuhan Maslow
Kebutuhan dapat didefinisikan sebagai suatu kesenjangan atau pertentangan yang dialami antara satu kenyataan dengan dorongan yang ada dalam diri. Kebutuhan merupakan fundamen yang mendasari perilaku pegawai. Karena tidak mungkin memahami perilaku tanpa mengerti kebutuhannya.
Maslow menyusun teori motivasi manusia, dimana variasi kebutuhan manusia dipandang tersusun dalam bentuk hirarki atau berjenjang. Setiap jenjang kebutuhan dapat dipenuhi hanya jenjang sebelumnya telah (relatif) terpuaskan (tabel.1) menyajikan secara ringkas empat jenjang basic need atau deviciency need, dan satu jenjangmetaneeds atau growth needs.  Jenjang motivasi bersifat mengikat, maksudnya kebutuhan pada tingkat yang lebih rendah harus relatif terpuaskan sebelum orang menyadari atau dimotivasi oleh kebutuhan yang jenjangnya lebih tinggi. Jadi kebutuhan fisiologis harus terpuaskan lebih dahulu sebelum muncul kebutuhan rasa aman. Sesudah kebutuhan fisiologis dan rasa aman terpuaskan, baru muncul kebutuhan kasih sayang, begitu seterusnya sampai kebutuhan dasar terpuaskan baru akan muncul kebutuhan meta.
Tabel 1 : Jenjang kebutuhan
 

Jenjang needs
Deskripsi
Kebutuhan berkembang (metaneeds)
self actualization needs (metaneeds)
Kebutuhan orang untuk menjadi yang seharusnya sesuai dengan realisasi diri, perkembangan self.
Kebutuhan harkat kemanusiaan untuk mencapai tujuan, terus maju, menjadi lebih baik. Being-values 17 kebutuhan berkaitan dengan pengetahuan dan pemahaman, pemakaian kemampuan kognitif secara positif mencari kebahagiaan dan pemenuhan kepuasan alih-alih menghindari rasa sakit. Masing-masing kebutuhan berpotensi sama, satu bisa mengganti lainnya.
Kebutuhan karena kekurangan (basic needs)
Estem needs
1.      Kebutuhan kekuasaan, penguasaan, kompetensi, kepercayaan diri, kemandirian
2.      Kebutuhan prestise, penghargaan dari orang lain, status, ketenaran, dominasi, menjadi penting, kehormatan dan apresiasi.
Love needs/ belonging –needs
Kebutuhan nkasih sayang, keluarga, sejawat, pasangan, anak. Kebutuhan menjadi bagian kelompok m,asyarakat. Menurut maslow, kegagalan kebutuhan cinta dan memiliki ini menjadi sumber hampir semua bentuk psikopatologi.
Safety needs
Kebutuhan keamanan, stabilitas, proteksi, struktur, hukum, keteraturan, batas, bebas dari takut dan cemas.
Psychological needs
Kebutuhan homeostatik : makan, minum, gula, garam, protein, serta kebutuhan istirahat dan seks.

1 komentar:

  1. What happens if a casino loses? Casino News - JTM Hub
    Find 강릉 출장마사지 the answers to this 안성 출장샵 in 동해 출장마사지 our Casino News & Updates on the most 양산 출장안마 popular 상주 출장안마 US casinos with a bonus of $500.

    BalasHapus