Apa itu motivasi? Untuk menjelaskan hal ini kita dituntut untuk dapat
memahami apa yang dikatakan motivasi dan yang bukan motivasi. Kebanyakan orang
keliru dalam memahami arti kata motivasi yang sebenarnya dan menganggap
motivasi itu adalah sifat pribadi, dan mengartikan bahwa ada orang yang
memiliki dan ada orang yang tidak memiliki motivasi. Seperti contoh dalam dunia
pendidikan, apabila ada siswa yang tidak termotivasi, maka dianggap sebagai
siswa yang malas. Pengetahuan kita terhadap motivasi, mengarahkan kita pada
pemikiran apa yang memotivasi orang, bukan pada apakah seseorang termotivasi.
Pada proses pembelajaran, terkadang kita menemukan ada siswa yang malas belajar
dan ada yang tidak, ada siswa yang memiliki prestasi yang tinggi dan ada
pula yang sebaliknya. Motivasi sendiri berarti suatu kekuatan yang
mendorong seseorang untuk melakukan suatu kegiatan. Motif itu bersifat
potensial dan aktualisasinya adalah motivasi. Motivasi sangat berarti besar pada
diri seseorang dan pencapaian prestasinya.
Menurut teori, “Motivasi adalah suatu tenaga atau faktor
yang terdapat dalam diri manusia yang menimbulkan, mengarahkan dan
mengorganisasikan tingkah lakunya” (Handoko, 200:259). Dapat dikatakan,
motivasi adalah kejiwaan yang mendorong, mengaktifkan, atau menggerakan, dan
motif itulah yang kelak mengarahkan dan menyalurkan perilaku, sikap dan
tindakan seseorang yang selalu dikaitkan dengan pencapaian tujuan baik tujuan
organisasi maupun tujuan masing-masing anggota. Kebutuhan timbul dalam diri
seseorang jika dirasakan adanya kekurangan, ketidakseimbangan antara apa yang
dimiliki dengan apa yang seyogyanya, baik dalam arti fisiologis maupun dalam
arti psikologis. Motivasi merupakan kebutuhan bathiniah setiap orang, terutama
bagi peserta didik yang mayoritasnya berusia muda. Pada kenyataannya dalam
dunia pendidikan, kebanyakan pendidik mengabaikan sesuatu yang dinamakan
motivasi. Sedikit pujian saja sangat berarti bagi siswa untuk mendorong
semangat belajarnya, dengan begitu secara tidak langsung, guru telah memotivasi
anak didiknya. Siapapun butuh dorongan jiwa untuk melakukan sesuatu agar tujuan
tercapai dengan maksimal. Untuk meningkatkan semangat belajar siswa dalam
mencapai kesuksesan, maka dalam makalah iniakan diuraikan makna dari motivasi
itu sendiri dan seberapakah penting motivasi dalam diri seseorang serta
kehidupannya.
Pengertian Motivasi
Kata motivasi berasal dari bahasa latin movere,
yang berarti menimbulkan pergerakan. Motivasi adalah suatu perubahan energi
dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan
reaksi untuk mencapai tujuan. (Mr. Donald : 1950).
Motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan
motif-motif menjadi perbuatan / tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan
mencapai tujuan / keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong
tingkah lakunya untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan. (Drs. Moh. Uzer
Usman : 2000)
Motivasi adalah kekuatan tersembunyi di dalam diri kita
yang mendorong kita untuk berkelakuan dan bertindak dengan cara yang khas
(Davies, Ivor K : 1986). Motivasi adalah usaha – usaha untuk menyediakan
kondisi – kondisi sehingga anak itu mau melakukan sesuatu (Prof. Drs. Nasution
: 1995)
Robbins dan Judge (2007) mendefinisikan motivasi sebagai
proses yang menjelaskan intensitas, arah dan ketekunan usaha untuk mencapai
suatu tujuan.Samsudin (2005) memberikan pengertian motivasi sebagai proses
mempengaruhi atau mendorong dari luar terhadap seseorang atau kelompok kerja
agar mereka mau melaksanakan sesuatu yang telah ditetapkan. Motivasi juga dapat
diartikan sebagai dorongan (driving force) dimaksudkan sebagai desakan yang
alami untuk memuaskan dan memperahankan kehidupan.
Mangkunegara (2005,61) menyatakan : “motivasi terbentuk
dari sikap (attitude) karyawan dalam menghadapi situasi kerja di
perusahaan (situation). Motivasi merupakan kondisi atau energi yang
menggerakkan diri karyawan yang terarah atau tertuju untuk mencapai tujuan
organisasi perusahaan. Sikap mental karyawan yang pro dan positif terhadap
situasi kerja itulah yang memperkuat motivasi kerjanya untuk mencapai kinerja
maksimal”.
Sementara motif ialah segala sesuatu yang mendorong
seseorang untuk bertindak melakukan sesuatu. Atau seperti dikatakan oleh
Sartain dalam bukunya Psychology Understnding of Human Behavior :
motif adalah suatu pernyataan yang kompleks di dalam suatu organisme yang
mengarahkan tingkah laku/perbuatan ke suatu tujuan atau perangsang. Memang
pengertian motif dan motivasi keduanya sukar dibedakan secara tegas. Dalam
konteks uraian terdahulu dapat dijelaskan bahwa motif menunjukan suatu dorongan
yang timbul dari dalam diri seseorang yang menyebabkan orang tersebut mau
bertindak melakukan sesuatu. Sedangkan motivasi adalah “pendorongan” :suatu
usaha yang disadari untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang agar ia tergerak
hatinya untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan
tertentu.
Kesulitan dalam mendefinisikan arti motivasi seperti
dikatakan oleh Atkinson dalam bukunya, An Introduction to Motivation adalah
karena istilah itu tidak memilikia arti yang tetap di dalam psikologi
kontemporer. Itulah pula sebabnya, maka seperti telah dikemukakan
Sartain, menggunakan kata motive untuk pengertian yang
sama.
Teori-Teori Motivasi
Seberapa kuat motivasi yang dimiliki individu akan banyak
menentukan terhadap kualitas perilaku yang ditampilkannya, baik dalam konteks
belajar, bekerja maupun dalam kehidupan lainnya.. Kajian tentang motivasi telah
sejak lama memiliki daya tarik tersendiri bagi kalangan pendidik, manajer, dan
peneliti, terutama dikaitkan dengan kepentingan upaya pencapaian kinerja
(prestasi) seseorang. Dalam konteks studi psikologi, Abin Syamsuddin Makmun
(2003) mengemukakan bahwa untuk memahami motivasi individu dapat dilihat dari
beberapa indikator, diantaranya:
1. Durasi kegiatan
2. Frekuensi kegiatan
3. Persistensi pada kegiatan
4. Ketabahan, keuletan dan kemampuan dalam mengahadapi
rintangan dan kesulitan
5. Devosi dan pengorbanan untuk mencapai tujuan
6. Tingkat aspirasi yang hendak dicapai dengan kegiatan yang
dilakukan
7. Tingkat kualifikasi prestasi atau produk (out put) yang
dicapai dari kegiatan yang dilakukan
8. Arah sikap terhadap sasaran kegiatan
Untuk memahami tentang motivasi, kita akan bertemu dengan
beberapa teori tentang motivasi, antara lain :
1. Teori Hierarki Kebutuhan Maslow
Kebutuhan dapat didefinisikan sebagai suatu kesenjangan
atau pertentangan yang dialami antara satu kenyataan dengan dorongan yang ada
dalam diri. Kebutuhan merupakan fundamen yang mendasari perilaku pegawai.
Karena tidak mungkin memahami perilaku tanpa mengerti kebutuhannya.
Maslow menyusun teori motivasi manusia, dimana variasi
kebutuhan manusia dipandang tersusun dalam bentuk hirarki atau berjenjang.
Setiap jenjang kebutuhan dapat dipenuhi hanya jenjang sebelumnya telah
(relatif) terpuaskan (tabel.1) menyajikan secara ringkas empat jenjang basic
need atau deviciency need, dan satu jenjangmetaneeds atau growth
needs. Jenjang motivasi bersifat mengikat, maksudnya kebutuhan
pada tingkat yang lebih rendah harus relatif terpuaskan sebelum orang menyadari
atau dimotivasi oleh kebutuhan yang jenjangnya lebih tinggi. Jadi kebutuhan
fisiologis harus terpuaskan lebih dahulu sebelum muncul kebutuhan rasa aman.
Sesudah kebutuhan fisiologis dan rasa aman terpuaskan, baru muncul kebutuhan
kasih sayang, begitu seterusnya sampai kebutuhan dasar terpuaskan baru akan
muncul kebutuhan meta.
Tabel 1 : Jenjang kebutuhan
Jenjang needs
|
Deskripsi
|
|
Kebutuhan berkembang (metaneeds)
|
self actualization needs (metaneeds)
|
Kebutuhan orang untuk menjadi yang seharusnya sesuai
dengan realisasi diri, perkembangan self.
|
Kebutuhan harkat kemanusiaan untuk mencapai tujuan,
terus maju, menjadi lebih baik. Being-values 17 kebutuhan berkaitan dengan
pengetahuan dan pemahaman, pemakaian kemampuan kognitif secara positif
mencari kebahagiaan dan pemenuhan kepuasan alih-alih menghindari rasa sakit.
Masing-masing kebutuhan berpotensi sama, satu bisa mengganti lainnya.
|
||
Kebutuhan
karena kekurangan (basic needs)
|
Estem needs
|
1. Kebutuhan
kekuasaan, penguasaan, kompetensi, kepercayaan diri, kemandirian
2. Kebutuhan
prestise, penghargaan dari orang lain, status, ketenaran, dominasi, menjadi
penting, kehormatan dan apresiasi.
|
Love needs/ belonging –needs
|
Kebutuhan nkasih sayang, keluarga, sejawat, pasangan,
anak. Kebutuhan menjadi bagian kelompok m,asyarakat. Menurut maslow,
kegagalan kebutuhan cinta dan memiliki ini menjadi sumber hampir semua bentuk
psikopatologi.
|
|
Safety needs
|
Kebutuhan keamanan, stabilitas, proteksi, struktur,
hukum, keteraturan, batas, bebas dari takut dan cemas.
|
|
Psychological needs
|
Kebutuhan homeostatik : makan, minum, gula, garam,
protein, serta kebutuhan istirahat dan seks.
|
What happens if a casino loses? Casino News - JTM Hub
BalasHapusFind 강릉 출장마사지 the answers to this 안성 출장샵 in 동해 출장마사지 our Casino News & Updates on the most 양산 출장안마 popular 상주 출장안마 US casinos with a bonus of $500.