Senin, 08 Juni 2015

Kelompok 5 Kreativitas (Psikologi Pendidikan) Pertemuan 3 Juni 2015


Sebagaimana biasanya, sebelum memulai  belajar pada mata kuliah psikologi pendidikan. Seluruh mahasiswa MP 2 B 2015 diajak melakukan pemanasan melalui pertanyaan-pertanyaan bebas yang sesuai dengan materi pembahasan yang akan dibahas yaitu kreativitas. Sodari neneng sebagai pemakalah membacakan pertanyaan dan akan dicatat oleh mahasiswa dan dijawab masing-masing. Adapun pertanyaan tersebut adalah :
1. Bagaimana perasaan anda hari ini?
=> Sangat galau, bingung karena kebanyakan tugas.
2. Bagaimana perasaan anda sebelumnya-sebelumnya?
=> Biasa saja, seperti hari-hari yang lain. Terkadang senang, bahagia, sedih, gelisah, dll.
3. Andai kata manusia dapat terbang, maka apa yang akan terjadi?
=> Baling-baling doraemon ga kepake, Maen layangan sangat seru karna sambil melayang, pesawat tidak laku dalam melakukan jasa penerbangan. tidak akan ada namanya macet dimanapun. transportasi jadi tidak dipakai
4. Bagaimana memperbaiki keturunan?
=> Gampang, menikah dengan orang tampan dan mempunyai banyak skill dan kemampuan
5. Kegunaan lain dari hp selain sebagai menelvon?
=> Untuk sms, browsing, internetan, chatingan, foto, vidio, dsb
6. Lanjutkan cerita dibawah ini !
Anjing dan Tiram
Ada seekor anjing yang sangat senang makan telur. Anjing itu sering masuk kandang ayam dan dengan rakusnya menelan ayam itu bulat-bulat. Suatu hari, sang anjing berjalan-jalan dipinggir pantai. Anjing tersebut melihat seekor tiram. Maka, apa yang akan terjadi?? Anjing tersebut akan diskusi denga tiram untuk berbisnis membuat saos tiram.
7. Membuat pertanyaan kepada pemakalah tentang kreativitas, minimal 3!
- Mengapa kreativitas dikatakan kreativitas?
- Andai kata, tidak ada sesuatu kreativitas yang diciptakan seseorang maka apa yang akan terjadi?
- Apa sih hubungan kreativitas dengan sportivitas


KREATIVITAS

Kreativitas merupakan suatu proses mental individu yang melahirkan gagasan, proses, metode ataupun produk baru yang efektif yang bersifat imanjinatif, dan estetis yang guna dalam berbagai bidang untuk pemecahan suatu masalah.
Kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk menghasilkan komposisi, produk atau gagasan apa saja yang pada dasarnya baru, dan sebelumnya tidak dikenal pembuatnya. Musuh utama kreativitas adalah wawasan yang sempit dan inspirasi yang dangkal. Teknik kreativitas itu sendiri tidak kreatif; andalah yang kreatif. Namun, dengan menggunakan teknik mampu mendorong seseorang ke titik awal yang berbeda, yang membantu memperoleh pandangan yang segar, dan mendapatkan sesuatu yang benar unik dan berbeda.
Unsur Karakteristik Kreativitas
  •     Kreativitas merupakan proses bukan hasil.
  • Proses itu mempunyai tujuan yang mendatangkan keuntungan bagi orang itu sendiri atau kelompok sosialnya.
  • Kreativitas mengarah kepenciptaan suatu yang baru, berbeda, dan karenanya unik bagi orang itu, baik itu berbentuk lisan atau tulisan, maupun konkret atau abstrak.
  •    Kretivitas timbul dari pemikiran divergen, sedangkan konformitas dan pemecahan masalah sehari-hari timbul dari pemikiran konvergen.
  •    Kreativitas merupakan suatu cara berpikir, tidak sinonim dengan kecerdasan, yang mencakup kemampuan mental selain berpikir.
  • Kemampuan untuk menciptakan bergantung pada perolehan pengetahuan yang diterima.
  •   Kreativitas merupakan bentuk imajinasi yang dikendalikan yang menjurus kearah beberapa bentuk prestasi, misalnya melukis, membangun dengan balok, atau melamun.   
Perkembangan Kreativitas

Studi-studi mengenai kreativitas menunjujjah bahwa perkembangannya mengikuti pola yang dapat diramalkan. Beberapa anak dipengaruhi oleh faktor lingkungan yang menyebabkan kebekuan kreativitas mereka pada periode ini.
1.      Periode kritis dalam perkembangan kreativitas (5-19 tahun)


      Strategi untuk Meningkatkan kreativitas dikelas menurut Jeanne Ellis Ormrod dalam buku psikologi pendidikan adalah :
1   1.Tunjukkan kepada siswa bahwa kreativitas itu dihargai.
2 2.Fokuskan perhatian siswa pada penghargaan internal daripada penghargaan eksternal.
     3. Doronglah siswa menguasai suatu area mata pelajaran.
     4.  Berikan pertanyaan yang mengasah pikiran.
   5. Berikan siswa kebebasan dan rasa aman yang dibutuhkan untuk mengambil risiko.
6. Sediakan waktu yang memadai untuk medorong tumbuh kembangnya kreativitas.

Ciri-ciri Individu Kreatif
Sund (1975) mengatakan bahwa individu kreatif memiliki ciri-ciri berikut:
1.         Hasrat keingintahuan yang cukup besar
2.         Bersikap terbuka terhadap pengalaman baru
3.         Panjang akal
4.         Keinginan untuk menemukan dan meneliti
5.         Cenderung lebih menyukai tugas yang berat dan sulit
6.         Cenderung mencari jawaban yang luas dan memuaskan
7.         Memiliki dedikasi bergairah serta aktif dalam melaksanakan tugas
8.         Berfikir fleksibel
    9.         Menanggapi pertanyaan yang diajukan serta cenderung memberi jawaban lebih  banyak
10.     Kemampuan membuat analisis dan sintesis
11.     Memiliki semangat bertanya serta meneliti
12.     Memiliki daya abstraksi yang cukup baik
13.     Memiliki latar belakang membaca yang cukup luas
 
Kondisi yang meningkatkan kreativitas

    Waktu, Kesempatan menyendiri, Dorongan, Suasana, Lingkungan yang merangsang, Hubungan Orang tua-anak yang tidak posesif, Cara mendidik anak, Kesempatan untuk memperoleh pengetahuan.

Taraf-Taraf Ide Kreatif

      Kita juga membutuhkan sumbangan-sumbangan pikiran kreatif yang lebih praktis. Karena itu dapat disusun semacam daftar urutan atau taraf untuk ide-ide kita. 
     Pertama, penyempurnaan fungsi kalender, misalnya memperbarui penulisan angka-angka tanggal pada kalender, supaya lebih menyatu dengan nama-nama hari, dan sangat jelas meskipun kecil. 
      Kedua, meningkatkan daya tariknya, mencari desain gambar hiasan yang lebih menarik, mungkin bisa diganti-ganti sendiri dengan yang lain secara bebas sesuai keinginan pemiliknya. 
      Ketiga, memikirkan bahan, mencari bahan untuk kalender yang bukan dari kertas. 
      Keempat, memikirkan konsep yang sama sekali baru tentang penanggalan. 
      Kelima, memikirkan cara mengetahui waktu tanpa kalender. Secara berangsur-angsur dari taraf pertama hingga terakhir, kita menargetkan penyempurnaan produk, peningkatan pelayanan, penciptaan keunikan, konsep yang sama sekalin baru tentang penanggalan, dan terakhir adalah cara yang belum pernah dicoba untuk mengetahui waktu. Semua berhak untuk disebut kreatif, hanya dibedakan dalam taraf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar