KOMPONEN-KOMPONEN PENGEMBANGAN KURIKULUM
Menurut Prof.
Dr. H. Oemar Hamalik dalam bukunya Dasar-Dasar pengembangan kurikulum (2009)
hal 195, Kerangka kerja pengembangan kurikulum bertujuan untuk membuat proses,
implementasi, dan pengawasan kurikulum agar mudah dikelola. Kegiatan ini
terdiri dari Sembilan komponen. Berikut komponen-komponen nya :
1. Kebijakan umum dalam kegiatan belajar mengajar
Menurut Prof.
Dr. H. Oemar Hamalik dalam bukunya Dasar-Dasar pengembangan kurikulum (2009)
hal 197. Kebijakan didefinisikan sebagai pelatihan atau metode kegiatan yang
telah dipilih dari sekian alternative yang ada, dan dalam kondisi yang
diberikan untuk membantu dan menetukan keputusan saat ini dan masa depan. Kebijaka
ada dua. Yaitu kebijakan umum dan kebijakan khusus.
Kebijakan umum
berfokus pada sasaran yang kompleks. Konsekuensinya adalah adanya perbedaan
dalam interpretasi yang terlalu luas. Contohnya adalah kegiatan belajar
mengajar, pengembangan staf, persamaan kesempatan.
Kebijakan khusus
berfokus pada konsentrasi yang kurang kompleks dan lebih bertanggung jawab pada
kodefikasi protokoler, contohnya adalah penggunaan seragam, pengelolaan
keuangan.
Berkaitan dengan
hal ini, lima karakteristik kurikulum yang dapat diterima sekolah adalah :
a.
Breadth,
kurikulum harus membawa siswa kedalam kontak pengalaman belajar. Guru harus
menjadi konsultan dalam mata pelajaran tertentu atau dalam ruang lingkup
kurikulum.
b.
Balance,
keseimbangan antara berbagai jenis belajar dan pengalaman, pendekatan belajar
mengajar, bentuk pengorganisasian kelas.
c.
Relevance,
kemampuan siswa dalam membagun dirinya
d.
Differentiation,
kurikulum menyesuaikan perbedaan kemampuan siswa.
e.
Progession
dan continuity, pengalaman belajar menghasilkan hasil belajar yang mendukung
peningkatan kemampuan siswa selama waktu yang telah ditentukan
Apabila kita
mengembangkan konsep mengajar sebagai serangkaian pertemuan,kita dapat
membangun “mengajar” sebagai pengambilan keputusan. Guru merupakan faktou utama
dalam kegiatan mengajar, maka mereka harus dilibatkan dalam pengambilan
keputusan karena mereka mengetahui kondisi kelas yang sebenarnya.
2. Program kegiatan
Menurut Prof.
Dr. H. Oemar Hamalik dalam bukunya Dasar-Dasar pengembangan kurikulum (2009)
hal 199. Tujuan dari program kegiatan adalah untuk memfasilitasi implementasi
oleh pengambil satu kebijakan dan membuatnya focus pada seluruh tingkatan
sekolah selama periode kegiatan belajar.
3. Rencana pengembangan sekolah
Menurut Prof.
Dr. H. Oemar Hamalik dalam bukunya Dasar-Dasar pengembangan kurikulum (2009)
hal 199. Terdapat hubungan antara kebijakan untuk belajar mengajar, program
kegiatan, dan rencana pengembangan sekolah, yang merupakan salah satu prioritas
utama. Oleh karena itu, diharapkan adanya program kegiatanyang berkenaan dengan
kebutuhan perencanaan pengembangan sekolah
4. Organisasi dan struktur kurikulum
Menurut Prof.
Dr. H. Oemar Hamalik dalam bukunya Dasar-Dasar pengembangan kurikulum (2009)
hal 199. Struktur dan organisasi dokumen kurikulum, menampilkan respon sekolah
sebagai berikut :
a.
Jumlah
waktu yang ditetapkan dalam kombinasi subjek
Analisis
waktu ini harus dilakukan dengan hati-hati.
b.
Bagaimana
perbedaan subjek dalam organisasi kurikulum. Hal ini akan berindikasi pada
subjek lintas kuikulum, dalam hal subjek mana yang akan diajar sebagai masukan
yang terpisah.
c.
Bagaimana
memutuskan struktur kurikulum yang telah disetujui untuk disebarkan kepada
guru.
5. Skema kerja
Menurut Prof.
Dr. H. Oemar Hamalik dalam bukunya Dasar-Dasar pengembangan kurikulum (2009)
hal 200. Skema kerja mempresentasikan yang telah dibuat dalam penentuan
keputusan tentang struktur dan organisasi kuurikulum. Setiap skema pada masa
ini siswa harus mempunyai kemampuan yang progresif dan memahami sistem
informasi.
6. Penilaian, perekaman, dan pelaporan
Menurut Prof.
Dr. H. Oemar Hamalik dalam bukunya Dasar-Dasar pengembangan kurikulum (2009)
hal 200. Komponen ini terdiri atas keseluruhan kebijakan sekolah unuk penilain,
perekaman, dan pelaporan perkembangan siswa. koordinator kurikulum harus dapat
berkomunikasi yang baik dengan koordinator penilaian, agar daapat menghasilkan
dokumen kebijakan yang efektif yang mengindikasikan bagaimana penilaian akan
diambil didalam berbagai kajian kurikulum.
7. Petunjuk teknis
Menurut Prof.
Dr. H. Oemar Hamalik dalam bukunya Dasar-Dasar pengembangan kurikulum (2009)
hal 200. Petunjuk teknis atau guidelines berfungsi dalam menjawab pertanyaan
“bagaimana” . contohnya, andaikan guru memiliki keterbatasan ilmu pengetahuan,
akan tetapi, bagaimanapun juga ia berkewajiban menyampaikan ilmu tersebut
kepada siswa. oleh karena itu, guru tersebut akan terbantu dengan keberadaan
coordinator ilmu. Koordinato tersebut dapat menjelaskan apa yang diperlukan,
dan mengambil sumber-sumber yang bermnafaat. Pembuatan petunjuk ini bertujuan
untuk memberikan respon pertama pada pertanyaan yang muncul. Arsip tersebut
kemudian didokumentasikan untuk membantu memudahkan guru dalam proses
belajar-mengajar.
8. Perencanaan jangka pendek dan menengah
Menurut Prof.
Dr. H. Oemar Hamalik dalam bukunya Dasar-Dasar pengembangan kurikulum (2009)
hal 201. Perencanan jangka pendek dan menengah telah ditetapkan berdasarkan
proporsi tertentu, agar terjadi keseimbangan antara kerangka kerja jangka
pendek dengan kerangka kerja yag lebih detail.
9. Strategi monitoring
Menurut Prof.
Dr. H. Oemar Hamalik dalam bukunya Dasar-Dasar pengembangan kurikulum (2009)
hal. 201. Komponen terakhir ini dalam kerangka kerja pengembangan kurikulum.
Outline strategi monitoring yang akan diadopsi di sekolah harus mengacu pada
implementasi kebijakan belajar mengajar dan memperhatikan kualitas monitoring.
KOMENTAR SAYA :
Komponen-komponen kurikulum sama halnya dengan kerangka kerja pengembangan
kurikulum adanya komponen-komponen tersebut karena adanya suatu tujuan yang
ingin dicapai. Maka dari itu, usahakan komponen-komponen tersebut mampu menjadi
satu kesatuan yang saling melengkapi dan saling menopang untuk mencapai sasaran
pendidikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar