Senin, 05 Januari 2015

KOMPONEN-KOMPONEN PENGEMBANGAN KURIKULUM

KOMPONEN-KOMPONEN PENGEMBANGAN KURIKULUM
Menurut Prof. Dr. H. Oemar Hamalik dalam bukunya Dasar-Dasar pengembangan kurikulum (2009) hal 195, Kerangka kerja pengembangan kurikulum bertujuan untuk membuat proses, implementasi, dan pengawasan kurikulum agar mudah dikelola. Kegiatan ini terdiri dari Sembilan komponen. Berikut komponen-komponen nya :
1.      Kebijakan umum dalam kegiatan belajar mengajar
Menurut Prof. Dr. H. Oemar Hamalik dalam bukunya Dasar-Dasar pengembangan kurikulum (2009) hal 197. Kebijakan didefinisikan sebagai pelatihan atau metode kegiatan yang telah dipilih dari sekian alternative yang ada, dan dalam kondisi yang diberikan untuk membantu dan menetukan keputusan saat ini dan masa depan. Kebijaka ada dua. Yaitu kebijakan umum dan kebijakan khusus.
Kebijakan umum berfokus pada sasaran yang kompleks. Konsekuensinya adalah adanya perbedaan dalam interpretasi yang terlalu luas. Contohnya adalah kegiatan belajar mengajar, pengembangan staf, persamaan kesempatan.
Kebijakan khusus berfokus pada konsentrasi yang kurang kompleks dan lebih bertanggung jawab pada kodefikasi protokoler, contohnya adalah penggunaan seragam, pengelolaan keuangan.
Berkaitan dengan hal ini, lima karakteristik kurikulum yang dapat diterima sekolah adalah :
a.       Breadth, kurikulum harus membawa siswa kedalam kontak pengalaman belajar. Guru harus menjadi konsultan dalam mata pelajaran tertentu atau dalam ruang lingkup kurikulum.
b.      Balance, keseimbangan antara berbagai jenis belajar dan pengalaman, pendekatan belajar mengajar, bentuk pengorganisasian kelas.
c.       Relevance, kemampuan siswa dalam membagun dirinya
d.      Differentiation, kurikulum menyesuaikan perbedaan kemampuan siswa.
e.       Progession dan continuity, pengalaman belajar menghasilkan hasil belajar yang mendukung peningkatan kemampuan siswa selama waktu yang telah ditentukan
Apabila kita mengembangkan konsep mengajar sebagai serangkaian pertemuan,kita dapat membangun “mengajar” sebagai pengambilan keputusan. Guru merupakan faktou utama dalam kegiatan mengajar, maka mereka harus dilibatkan dalam pengambilan keputusan karena mereka mengetahui kondisi kelas yang sebenarnya.
2.      Program kegiatan
Menurut Prof. Dr. H. Oemar Hamalik dalam bukunya Dasar-Dasar pengembangan kurikulum (2009) hal 199. Tujuan dari program kegiatan adalah untuk memfasilitasi implementasi oleh pengambil satu kebijakan dan membuatnya focus pada seluruh tingkatan sekolah selama periode kegiatan belajar.

3.      Rencana pengembangan sekolah
Menurut Prof. Dr. H. Oemar Hamalik dalam bukunya Dasar-Dasar pengembangan kurikulum (2009) hal 199. Terdapat hubungan antara kebijakan untuk belajar mengajar, program kegiatan, dan rencana pengembangan sekolah, yang merupakan salah satu prioritas utama. Oleh karena itu, diharapkan adanya program kegiatanyang berkenaan dengan kebutuhan perencanaan pengembangan sekolah

4.      Organisasi dan struktur kurikulum
Menurut Prof. Dr. H. Oemar Hamalik dalam bukunya Dasar-Dasar pengembangan kurikulum (2009) hal 199. Struktur dan organisasi dokumen kurikulum, menampilkan respon sekolah sebagai berikut :
a.       Jumlah waktu yang ditetapkan dalam kombinasi subjek
Analisis waktu ini harus dilakukan dengan hati-hati.
b.      Bagaimana perbedaan subjek dalam organisasi kurikulum. Hal ini akan berindikasi pada subjek lintas kuikulum, dalam hal subjek mana yang akan diajar sebagai masukan yang terpisah.
c.       Bagaimana memutuskan struktur kurikulum yang telah disetujui untuk disebarkan kepada guru.
5.      Skema kerja
Menurut Prof. Dr. H. Oemar Hamalik dalam bukunya Dasar-Dasar pengembangan kurikulum (2009) hal 200. Skema kerja mempresentasikan yang telah dibuat dalam penentuan keputusan tentang struktur dan organisasi kuurikulum. Setiap skema pada masa ini siswa harus mempunyai kemampuan yang progresif dan memahami sistem informasi.
6.      Penilaian, perekaman, dan pelaporan
Menurut Prof. Dr. H. Oemar Hamalik dalam bukunya Dasar-Dasar pengembangan kurikulum (2009) hal 200. Komponen ini terdiri atas keseluruhan kebijakan sekolah unuk penilain, perekaman, dan pelaporan perkembangan siswa. koordinator kurikulum harus dapat berkomunikasi yang baik dengan koordinator penilaian, agar daapat menghasilkan dokumen kebijakan yang efektif yang mengindikasikan bagaimana penilaian akan diambil didalam berbagai kajian kurikulum.
7.      Petunjuk teknis
Menurut Prof. Dr. H. Oemar Hamalik dalam bukunya Dasar-Dasar pengembangan kurikulum (2009) hal 200. Petunjuk teknis atau guidelines berfungsi dalam menjawab pertanyaan “bagaimana” . contohnya, andaikan guru memiliki keterbatasan ilmu pengetahuan, akan tetapi, bagaimanapun juga ia berkewajiban menyampaikan ilmu tersebut kepada siswa. oleh karena itu, guru tersebut akan terbantu dengan keberadaan coordinator ilmu. Koordinato tersebut dapat menjelaskan apa yang diperlukan, dan mengambil sumber-sumber yang bermnafaat. Pembuatan petunjuk ini bertujuan untuk memberikan respon pertama pada pertanyaan yang muncul. Arsip tersebut kemudian didokumentasikan untuk membantu memudahkan guru dalam proses belajar-mengajar.
8.      Perencanaan jangka pendek dan menengah
Menurut Prof. Dr. H. Oemar Hamalik dalam bukunya Dasar-Dasar pengembangan kurikulum (2009) hal 201. Perencanan jangka pendek dan menengah telah ditetapkan berdasarkan proporsi tertentu, agar terjadi keseimbangan antara kerangka kerja jangka pendek dengan kerangka kerja yag lebih detail.
9.      Strategi monitoring
Menurut Prof. Dr. H. Oemar Hamalik dalam bukunya Dasar-Dasar pengembangan kurikulum (2009) hal. 201. Komponen terakhir ini dalam kerangka kerja pengembangan kurikulum. Outline strategi monitoring yang akan diadopsi di sekolah harus mengacu pada implementasi kebijakan belajar mengajar dan memperhatikan kualitas monitoring.

KOMENTAR SAYA :

Komponen-komponen kurikulum sama halnya dengan kerangka kerja pengembangan kurikulum adanya komponen-komponen tersebut karena adanya suatu tujuan yang ingin dicapai. Maka dari itu, usahakan komponen-komponen tersebut mampu menjadi satu kesatuan yang saling melengkapi dan saling menopang untuk mencapai sasaran pendidikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar